" When you wake up in the morning, you can either be an excuse or an example."
" When you become the boss, and you will, try to remember that authority may be given but RESPECT must be earned."
" Decide to be happy today, to live with what is yours - your family, your business, your job, your luck. If you can't have what you like, maybe you can like what you have. Just for today, be kind, cheerful, agreeable, responsive, caring, and understanding. Be your best, dress your best, talk softly, and look for the bright side of things. Praise people for what they do and do not criticize them for what they cannot do. If someone does something stupid, forgive and forget. After all, it's just for one day. Who knows, it might turn out to be a nice day."
Wednesday, October 29, 2008
Promise yourself
To be so strong that nothing can disturb your peace of mind;
To talk health, happiness, and prosperity to every person you meet;
To make all your friends feel that there is something in them;
To look at the sunny side of everything and make your optimism come true;
To think only the best, to work only for the best, and to expect only the best;
To be just as enthusiastic about the success of others as you are about your own;
To forget the mistakes of the past and press on to the greater achievements of the future;
To wear a cheerful countenance at all times and give every living creature you meet a smile;
To give so much time to the improvement of yourself that you have no time to criticize others;
To be too large for worry, too noble for anger, too strong for fear; and too happy to permit the presence of trouble;
To think well of yourself and to proclaim this fact to the world, not in loud words, but in great deeds;
To live in the faith that the whole world is on your side so long as you are true to the best that is in you.
from : C.D. Larson
Your Forces and How to Use Them
LM Fowler & Co., Ltd., England
To talk health, happiness, and prosperity to every person you meet;
To make all your friends feel that there is something in them;
To look at the sunny side of everything and make your optimism come true;
To think only the best, to work only for the best, and to expect only the best;
To be just as enthusiastic about the success of others as you are about your own;
To forget the mistakes of the past and press on to the greater achievements of the future;
To wear a cheerful countenance at all times and give every living creature you meet a smile;
To give so much time to the improvement of yourself that you have no time to criticize others;
To be too large for worry, too noble for anger, too strong for fear; and too happy to permit the presence of trouble;
To think well of yourself and to proclaim this fact to the world, not in loud words, but in great deeds;
To live in the faith that the whole world is on your side so long as you are true to the best that is in you.
from : C.D. Larson
Your Forces and How to Use Them
LM Fowler & Co., Ltd., England
Labels:
Promise Your self
A Special Teacher
A Special Teacher
Years ago a John Hopkin's professor gave a group of graduate students this assignment: Go to the slums. Take 200 boys, between the ages of 12 and 16, and investigate their background and environment. Then predict their chances for the future.
The students, after consulting social statistics, talking to the boys, and compiling much data, concluded that 90 percent of the boys would spend some time in jail.
Twenty-five years later another group of graducate students was given the job of testing the prediction. They went back to the same area. Some of the boys - by then men - were still there, a few had died, some had moved away, but they got in touch with 180 of the original 200. They found that only four of the group had ever been sent to jail.
Why was it that these men, who had lived in a breeding place of crime, had such a surprisingly good record? The researchers were continually told: "Well, there was a teacher..."
They pressed further, and found that in 75 percent of the cases it was the same woman. The researchers went to this teacher, now living in a home for retired teachers. How had she exerted this remarkable influence over that group of children? Could she give them any reason why these boys should have remembered her?
"No," she said, "no I really couldn't." And then, thinking back over the years, she said musingly, more to herself than to her questioners: "I loved those boys...."
Bits & Pieces - June 1995
Economics Press
Years ago a John Hopkin's professor gave a group of graduate students this assignment: Go to the slums. Take 200 boys, between the ages of 12 and 16, and investigate their background and environment. Then predict their chances for the future.
The students, after consulting social statistics, talking to the boys, and compiling much data, concluded that 90 percent of the boys would spend some time in jail.
Twenty-five years later another group of graducate students was given the job of testing the prediction. They went back to the same area. Some of the boys - by then men - were still there, a few had died, some had moved away, but they got in touch with 180 of the original 200. They found that only four of the group had ever been sent to jail.
Why was it that these men, who had lived in a breeding place of crime, had such a surprisingly good record? The researchers were continually told: "Well, there was a teacher..."
They pressed further, and found that in 75 percent of the cases it was the same woman. The researchers went to this teacher, now living in a home for retired teachers. How had she exerted this remarkable influence over that group of children? Could she give them any reason why these boys should have remembered her?
"No," she said, "no I really couldn't." And then, thinking back over the years, she said musingly, more to herself than to her questioners: "I loved those boys...."
Bits & Pieces - June 1995
Economics Press
Tuesday, October 28, 2008
Kebiasaan bag..I
37 KEBIASAAN ORANG TUA YANG MEMBAWA PRILAKU BURUK TERHADAP ANAK
Kebiasaan I : Raja yang tak pernah salah
Kasus : Anak baru berjalan, menabrak meja/kursi, jatuh dan menangis. Lalu orang tua memukul meja/kursi yang ditabrak oleh anak.
Akibat : Hal tersebut akan menyebabkan anak merasa orang lainlah yang bersalah dan dia selalu benar pada saat dia membuat kesalahan.
Sebaiknya : Ajarilah untuk bertanggung jawab, dengan cara peluk dia, dan usap bagian yang sakit dan katakan : “Sayang, kamu terbentur, ya. Sakit? Lain kali hati-hati kalau jalan, pelan-pelan saja dulu supaya tidak terbentur.
Kebiasaan II : Berbohong kecil dan sering
Kasus : Orang tua terburu-buru hendak ke kantor. Anak minta ikut. Orang tua bilang, “Papa/Mama pergi sebentar kok”. Padahal pulang malam. Atau, pada saat menyuapi makan, “Makan susah, gak diajak jalan-jalan”.
Akibat : Anak mulai tidak menuruti percatan orang tua pada saat sudah beranjak besar.
Sebaiknya : Pastikan kita tetap Jujur kepada mereka, katakanlah, “Sayang, Papa/Mama akan ke kantor, jadi kamu tidak bisa ikut, tapi kalau ke kebun binatang pasti kamu ikut”.Memang mereka akan menangis, berikanlah pengertian terus menerus, pasti juga akan mengerti.
Kebiasaan III : Banyak mengancam
Kasus : Anak naik meja. “Adik jangan naik meja, jatuh tidak ada yang nolong. Papa/Mama marah”
Akibat : Pola mendidik akan dipelajari anak (karena mereka adalah anak yang cerdas), Anak bisa membalikkannya untuk mengontrol orang tua.
Sebaiknya : Dekati anak, hadapkan seluruh tubuhnya, tatap matanya dengan lembut dan katakan, Sayang, Papa/Mama tidak senang dengan perlakuanmu terhadap adik/orang lain.
Kebiasaan I : Raja yang tak pernah salah
Kasus : Anak baru berjalan, menabrak meja/kursi, jatuh dan menangis. Lalu orang tua memukul meja/kursi yang ditabrak oleh anak.
Akibat : Hal tersebut akan menyebabkan anak merasa orang lainlah yang bersalah dan dia selalu benar pada saat dia membuat kesalahan.
Sebaiknya : Ajarilah untuk bertanggung jawab, dengan cara peluk dia, dan usap bagian yang sakit dan katakan : “Sayang, kamu terbentur, ya. Sakit? Lain kali hati-hati kalau jalan, pelan-pelan saja dulu supaya tidak terbentur.
Kebiasaan II : Berbohong kecil dan sering
Kasus : Orang tua terburu-buru hendak ke kantor. Anak minta ikut. Orang tua bilang, “Papa/Mama pergi sebentar kok”. Padahal pulang malam. Atau, pada saat menyuapi makan, “Makan susah, gak diajak jalan-jalan”.
Akibat : Anak mulai tidak menuruti percatan orang tua pada saat sudah beranjak besar.
Sebaiknya : Pastikan kita tetap Jujur kepada mereka, katakanlah, “Sayang, Papa/Mama akan ke kantor, jadi kamu tidak bisa ikut, tapi kalau ke kebun binatang pasti kamu ikut”.Memang mereka akan menangis, berikanlah pengertian terus menerus, pasti juga akan mengerti.
Kebiasaan III : Banyak mengancam
Kasus : Anak naik meja. “Adik jangan naik meja, jatuh tidak ada yang nolong. Papa/Mama marah”
Akibat : Pola mendidik akan dipelajari anak (karena mereka adalah anak yang cerdas), Anak bisa membalikkannya untuk mengontrol orang tua.
Sebaiknya : Dekati anak, hadapkan seluruh tubuhnya, tatap matanya dengan lembut dan katakan, Sayang, Papa/Mama tidak senang dengan perlakuanmu terhadap adik/orang lain.
Wednesday, October 15, 2008
renunganku tentang Doa
Betapa hebatnya aku hari ini karena aku mendapatkan pengalaman yang luar biasa dari Tuhan. Banyak sekali yang kudapat hari ini:
1. Tuhan kembali mengingatkanku tentang doa..
Doa Bapa Kami (Matius 6) begitu sangat menggugahku hari ini. Aku sangat ditegur Tuhan, karena aku terlalu egois dalam berdoa, aku selalu meminta untuk diriku dan diriku sendiri. Dari kalimat pertama doa Bapa kami, yaitu "Bapa kami yang disorga", Pertama, kata "Bapa", kata ini menunjukkan siapakah Tuhan itu bagi kita, Dia adalah Bapa, yang begitu dekat dengan anak-Nya. Saya sebagai seorang bapa dari satu anak, saya merasakan ada satu hubungan yang ingin selalu dekat dengan anaknya, ingin selalu memeluknya dan saya selalu berlinang air mata saat saya memeluk dia dan ingin selalu melakukan dan memberikan yang terbaik bagi anakku. Wowwww hubungan yang sangat luar biasa bukan? Begitu juga Bapa kita, Dia pasti ingin melakukan seperti yang saya lakukan terhadap anak saya, bahkan Tuhan lebih mengetahui apa yang menjadi isi hati kita, apa yang akan kita minta. Namun kita tetap harus berdoa, namun lebih banyaklah berdoa untuk orang lain juga, karena Bapa (Tuhan Yesus) itu bukan hanya milik kita pribadi, Dia juga milik orang lain.
Itulah yang menjadi kata kedua, yaitu "kami", kata ini berarti kita tidak boleh egois hanya berdoa untuk sendiri saja, tetapi juga untuk orang lain. dan kita juga tidak boleh berhenti berdoa untuk orang lain.
Kata ketiga yaitu "sorga", TUHAN memang bertahta di Sorga, tetapi Ia juga bertahta di hati kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, jadi hati kita adalah sorga. Hebat bukan.....sangat luar biasa.
2. Motivasilah hidup dengan doa
Ada satu cerita, tentang seorang petinju yang bernama "Rocky". Dia mempunyai karir yang sangat luar biasa yaitu 49:0:0 (43 menang ko). Rocky selalu berdoa seperti ini sebelum bertanding, "Tuhan aku akan bertanding, aku tahu aku akan kena pukulan lawan tetapi aku akan memukul lawan lebih banyak. Aku juga tahu bahwa pukulan lawan juga keras menghujam aku, tetapi aku akan berdiri lebih lama dari lawanku. Tuhan aku sudah berlatih dengan sangat keras, dan aku akan menang atau aku harus belajar lebih banyak".
Untuk sukses memang perlu bekerja lebih keras, namun doa juga adalah merupakan tiang penopang kesuksesan yang artinya kesuksessan yang akan kita raih adalah harus dikembalikan untuk kemuliaan nama TUHAN.
Life is a game, sometimes you win, sometimes you more LEARN" (Hidup itu permainan, kadang kita menang, kadang kita harus belajar lebih banyak). Dan topanglah itu, sukses dan belajar, dengan doa.
3. Doa yang dijawab.
Kami sudah tidak mempunyai teman untuk mengerjakan pekerjaan rumah, harus kami kerjakan sendiri semuanya. Namun kami tetap berdoa supaya kami mendapatkan teman terutama untuk anak kami. Dan hari ini TUHAN telah menjawab itu. Terpujilah TUHAN.
1. Tuhan kembali mengingatkanku tentang doa..
Doa Bapa Kami (Matius 6) begitu sangat menggugahku hari ini. Aku sangat ditegur Tuhan, karena aku terlalu egois dalam berdoa, aku selalu meminta untuk diriku dan diriku sendiri. Dari kalimat pertama doa Bapa kami, yaitu "Bapa kami yang disorga", Pertama, kata "Bapa", kata ini menunjukkan siapakah Tuhan itu bagi kita, Dia adalah Bapa, yang begitu dekat dengan anak-Nya. Saya sebagai seorang bapa dari satu anak, saya merasakan ada satu hubungan yang ingin selalu dekat dengan anaknya, ingin selalu memeluknya dan saya selalu berlinang air mata saat saya memeluk dia dan ingin selalu melakukan dan memberikan yang terbaik bagi anakku. Wowwww hubungan yang sangat luar biasa bukan? Begitu juga Bapa kita, Dia pasti ingin melakukan seperti yang saya lakukan terhadap anak saya, bahkan Tuhan lebih mengetahui apa yang menjadi isi hati kita, apa yang akan kita minta. Namun kita tetap harus berdoa, namun lebih banyaklah berdoa untuk orang lain juga, karena Bapa (Tuhan Yesus) itu bukan hanya milik kita pribadi, Dia juga milik orang lain.
Itulah yang menjadi kata kedua, yaitu "kami", kata ini berarti kita tidak boleh egois hanya berdoa untuk sendiri saja, tetapi juga untuk orang lain. dan kita juga tidak boleh berhenti berdoa untuk orang lain.
Kata ketiga yaitu "sorga", TUHAN memang bertahta di Sorga, tetapi Ia juga bertahta di hati kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, jadi hati kita adalah sorga. Hebat bukan.....sangat luar biasa.
2. Motivasilah hidup dengan doa
Ada satu cerita, tentang seorang petinju yang bernama "Rocky". Dia mempunyai karir yang sangat luar biasa yaitu 49:0:0 (43 menang ko). Rocky selalu berdoa seperti ini sebelum bertanding, "Tuhan aku akan bertanding, aku tahu aku akan kena pukulan lawan tetapi aku akan memukul lawan lebih banyak. Aku juga tahu bahwa pukulan lawan juga keras menghujam aku, tetapi aku akan berdiri lebih lama dari lawanku. Tuhan aku sudah berlatih dengan sangat keras, dan aku akan menang atau aku harus belajar lebih banyak".
Untuk sukses memang perlu bekerja lebih keras, namun doa juga adalah merupakan tiang penopang kesuksesan yang artinya kesuksessan yang akan kita raih adalah harus dikembalikan untuk kemuliaan nama TUHAN.
Life is a game, sometimes you win, sometimes you more LEARN" (Hidup itu permainan, kadang kita menang, kadang kita harus belajar lebih banyak). Dan topanglah itu, sukses dan belajar, dengan doa.
3. Doa yang dijawab.
Kami sudah tidak mempunyai teman untuk mengerjakan pekerjaan rumah, harus kami kerjakan sendiri semuanya. Namun kami tetap berdoa supaya kami mendapatkan teman terutama untuk anak kami. Dan hari ini TUHAN telah menjawab itu. Terpujilah TUHAN.
Tuesday, October 14, 2008
motivasi hari ini
Sederhanakanlah setiap persoalan yang ada, dan kerjakanlah pekerjaan yang sederhana itu dengan tenaga yang besar. Dan lihatlah apa yang terjadi.
Subscribe to:
Posts (Atom)